Keterlambatan bicara pada anak bisa menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua. Namun, dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan yang cepat, Mams dapat membantu Si Kecil mengejar ketertinggalannya. Artikel ini akan membahas tanda-tanda umum keterlambatan bicara, penyebabnya, serta langkah-langkah yang dapat Parents ambil untuk mendukung perkembangan bahasa anak.
Tahukah Parents, dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sekitar 5–8% anak prasekolah di Indonesia mengalami keterlambatan bicara (speech delay). Angka ini menunjukkan bahwa kondisi ini cukup umum terjadi dan perlu mendapatkan perhatian khusus dari orang tua.
Apa Itu Keterlambatan Bicara?
Secara sederhana, keterlambatan bicara pada anak bisa dikatakan sebagai sebuah kondisi ketika kemampuan verbal anak tidak berkembang sesuai tahapan usianya. Misalnya, di usia 12 bulan, sebagian besar anak sudah mulai bisa mengucapkan kata sederhana seperti “mama” atau “dada”. Di usia 2 tahun, anak biasanya mulai bisa menyusun dua kata seperti “mau minum” atau “minta boneka”. Nah, jika di usia-usia tersebut anak belum menunjukkan kemampuan tersebut, bisa jadi anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara.
Secara medis, kondisi ini dapat dibedakan menjadi dua: speech delay dan language delay. Meski terdengar mirip, keduanya berbeda. Speech delay berarti anak mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata, sedangkan language delay berhubungan dengan kesulitan dalam memahami dan menyusun kalimat yang utuh. Anak bisa saja paham apa yang dikatakan orang lain, tapi kesulitan membalas atau merangkai kata secara verbal.
Salah satu faktor umum yang menyebabkan keterlambatan adalah kurangnya stimulus bicara anak dalam lingkungan sehari-hari. Misalnya, anak jarang diajak bicara, tidak terbiasa mendengar percakapan, atau terlalu banyak screen time. Stimulasi yang minim ini bisa menghambat perkembangan bahasa anak, karena otaknya tidak cukup mendapatkan rangsangan untuk memproses dan meniru bahasa.
Mams juga perlu tahu bahwa kondisi ini bisa masuk dalam kategori yang lebih luas seperti gangguan perkembangan bicara dan bahasa pada anak usia dini. Jika keterlambatan ini tidak membaik setelah intervensi sederhana seperti meningkatkan komunikasi harian, maka penting untuk melakukan evaluasi lebih lanjut bersama ahli tumbuh kembang atau terapis wicara.
Apa Saja Tanda-Tanda Anak Mengalami Keterlambatan Bicara?
Setiap anak memiliki laju perkembangan yang unik. Namun, ada beberapa indikator yang dapat membantu Parents mengenali apakah Si Kecil mengalami keterlambatan bicara. Berikut adalah lima tanda umum yang perlu diperhatikan:
1. Anak Tidak Mengoceh atau Bersuara di Usia 12 Bulan
Pada usia 12 bulan, bayi biasanya mulai mengoceh dengan berbagai suara sebagai bentuk latihan berbicara. Jika Si Kecil belum menunjukkan tanda-tanda mengoceh atau bersuara, ini bisa menjadi indikator awal adanya keterlambatan bicara. Kurangnya ocehan dapat menunjukkan bahwa anak belum mengembangkan keterampilan dasar komunikasi verbal, yang penting untuk perkembangan bahasa selanjutnya.
2. Anak Tidak Paham Instruksi Sederhana di Usia 18 Bulan
Di usia 18 bulan, anak umumnya mulai memahami instruksi sederhana seperti “ambil bola” atau “berikan mainan yang itu.” Jika Si Kecil tampak kesulitan memahami atau merespons perintah sederhana, ini bisa menjadi tanda bahwa perkembangan bahasa reseptifnya tertunda. Penting bagi Parents untuk memperhatikan respons anak terhadap instruksi sehari-hari sebagai indikator kemampuan pemahaman bahasanya.
3. Belum Bisa Menyebut Dua Kata di Usia 2 Tahun
Pada usia 2 tahun, anak biasanya mulai menggabungkan dua kata untuk membentuk frasa sederhana, seperti “mau susu” atau “naik mobil.” Jika Si Kecil belum mencapai tahap ini, mungkin ada keterlambatan dalam perkembangan bicara ekspresifnya. Keterlambatan ini bisa memengaruhi kemampuan anak untuk mengekspresikan kebutuhan dan perasaannya secara verbal.
4. Lebih Banyak Menggunakan Gesture daripada Kata-Kata
Anak yang mengalami keterlambatan bicara mungkin lebih sering menggunakan isyarat, seperti menunjuk atau menarik tangan orang tua, daripada menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi. Meskipun penggunaan gesture adalah bagian normal dari perkembangan awal komunikasi, ketergantungan yang berlebihan pada isyarat tanpa perkembangan verbal yang sesuai bisa menjadi tanda keterlambatan bicara.
5. Tidak Menunjukkan Ketertarikan untuk Meniru Suara atau Kata yang Didengar
Meniru adalah cara penting bagi anak untuk belajar berbicara. Jika Si Kecil tidak menunjukkan minat untuk meniru suara, kata, atau intonasi yang didengar dari orang tua atau lingkungan sekitarnya, ini bisa menjadi indikator bahwa ia mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara. Kurangnya imitasi dapat menghambat proses pembelajaran bahasa dan komunikasi anak.
Jika Mams merasa bahwa Si Kecil menunjukkan beberapa tanda di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter anak atau terapis wicara untuk evaluasi lebih lanjut. Deteksi dan intervensi dini sangat penting untuk membantu anak mengembangkan kemampuan bicara dan bahasanya secara optimal.
Baca juga: Cara Mengajarkan Anak Membaca di Rumah
Dampak Jika Tidak Ditangani Sejak Dini
Mams, meski keterlambatan bicara pada anak terlihat seperti masalah sepele, tapi kalau tidak ditangani sejak dini, dampaknya bisa cukup serius dan memengaruhi banyak aspek perkembangan anak. Anak yang mengalami masalah komunikasi verbal cenderung kesulitan mengekspresikan keinginannya, yang kemudian bisa menimbulkan frustrasi dan tantrum. Hal ini tidak hanya memengaruhi emosinya, tapi juga bisa berdampak pada hubungan sosial dengan teman sebayanya.
Selain itu, keterlambatan bicara juga dapat memengaruhi kemampuan anak di sekolah nanti, terutama dalam hal memahami instruksi, membaca, dan menulis. Anak bisa kesulitan mengikuti pelajaran karena tidak mampu menangkap informasi dengan cepat. Dalam beberapa kasus, keterlambatan ini juga menjadi indikasi awal dari kondisi lain seperti gangguan spektrum autisme atau kesulitan belajar spesifik.
Bila Parents mulai mencurigai adanya tanda-tanda ini, sebaiknya segera lakukan deteksi dini keterlambatan bicara. Penanganan lebih awal akan memberi peluang besar bagi anak untuk mengejar ketertinggalannya. Ingat, semakin cepat intervensi diberikan, semakin besar potensi anak untuk berkembang sesuai usianya.
Kapan Harus Khawatir dan Konsultasi ke Ahli?
Mams perlu mulai waspada dan mempertimbangkan konsultasi ke ahli jika anak belum mengucapkan kata-kata bermakna di usia 18 bulan, belum mampu merangkai dua kata di usia 2 tahun, atau tidak merespons saat dipanggil namanya. Anak juga mungkin terlihat tidak tertarik berinteraksi atau sulit memahami instruksi sederhana. Dalam proses diagnosis, dokter anak biasanya akan merujuk ke spesialis tumbuh kembang atau terapis wicara. Evaluasi akan mencakup pemeriksaan pendengaran, observasi perilaku, hingga asesmen perkembangan bahasa dan kognitif anak secara menyeluruh.
Rekomendasi Klinik dan Tempat Terapi Bicara Anak
Jika Parents mencari tempat untuk melakukan terapi atau konsultasi perkembangan bicara anak, berikut beberapa rekomendasi yang tersedia di aplikasi Happy Kamper.
- Klinik Tumbuh Kembang Anak Superkidz
Klinik ini memiliki banyak cabang di kota-kota besar, menyediakan layanan asesmen tumbuh kembang, terapi wicara, okupasi, hingga terapi bermain. Parents dapat memesan layanan konsul dokter atau psikolog melalui Happy Kamper, harga mulai dari Rp425.000 per sesi.
- Permata Montessori
Dengan pendekatan holistik, sekolah ini menyediakan dukungan terapi bicara dan intervensi anak berkebutuhan khusus. Lokasinya di Bintaro dan informasi lebih lanjut tersedia di permatamontessori.com.
- Wicaraku
Berfokus pada layanan terapi wicara anak di area Jakarta dan sekitarnya. Mereka menyediakan konsultasi online juga layanan home visit yang pasti akan menghemat waktu Mams sekeluarga. Harga paket terapi wicara mereka tergantung pada berapa sesi kunjungan. Mams bisa cek langsung Earl Package Wicaraku di Happy Kamper.
- Drisana Child Development Center
Pusat layanan multidisiplin di Jakarta Selatan yang menyediakan terapi wicara, terapi perilaku, dan asesmen psikologis. Info selengkapnya di drisanacenter.com.
- Klinik Anakku BSD
Terletak di BSD, Tangerang Selatan, klinik ini menawarkan terapi wicara, fisioterapi, serta layanan konsultasi dokter spesialis anak tumbuh kembang. Lihat Instagram mereka di @klinikanakkubsd.
Penutup
Keterlambatan bicara pada anak bukanlah akhir dari segalanya. Dengan deteksi dini, dukungan yang konsisten, dan terapi yang tepat, banyak anak berhasil mengejar ketertinggalannya. Ingat, setiap anak berkembang dengan ritmenya masing-masing, jadi yuk tetap sabar, penuh kasih, dan terus beri semangat! Mams juga bisa mulai mencari aktivitas stimulasi yang menyenangkan lewat aplikasi Happy Kamper, tempat menemukan kelas dan terapi anak terpercaya hanya dalam satu klik. Download sekarang untuk bantu dukung tumbuh kembang si kecil dengan cara yang seru dan sesuai kebutuhannya.